Pertandingan yang merupakan laga tandang PERSIB ini terbilang istimewa, karena digelar justru di kota Bandung yang notabene merupakan markas sang Maung. Persita yang musim ini selalu berpindah-pindah homebase, di pertandingan ini memilih stadion Siliwangi sebagai kandangnya. Namun keuntungan tersebut gagal dimanfaatkan oleh PERSIB. Sekalipun bermain dihadapan pendukungnya, PERSIB harus puas bermain imbang 2-2.
Dari awal pertandingan, PERSIB seolah sudah meremehkan Persita yang pada putaran pertama menjadi pesakitan setelah digasak dengan skor telak 5-1. Bisa dilihat dari starting eleven PERSIB yang tidak menurunkan pemain andalan. Pemain yang diparkir adalah I Made Wirawan diganti oleh penjaga gawang muda Shahar Ginanjar, Naser Al Sebai posisinya kembali dipercayakan pada Maman Abdurahman, Firman Utina yang biasa berperan sebagai playmaker digantikan oleh Mbida Messi, dan memasang 3 striker langsung sehingga mengorbankan posisi Atep di sayap kiri. Namun perubahan komposisi ini menurut coach Djadjang Nurjaman hanya merupakan rotasi saja, bukan bagian dari memandang sebelah mata musuhnya.
Meskipun turun dengan pemain "pelapis", tapi tetap saja kualitas PERSIB masih sangat jauh diatas Persita. Sejak menit awal pertahanan Persita terus menerus digedor oleh pemain-pemain PERSIB, namun di luar dugaan justru Persita yang berhasil mencuri gol terlebih dahulu sampai akhirnya Sergio van Dijk berhasil menyamakan kedudukan. Asa PERSIB untuk dapat mempertipis jarak dengan Persipura sang pemuncak klasemen ISL 2013 ini hanya bertahan 1 menit. Persita kembali mencuri gol. Bobotoh pun terdiam, sampai pada menit 87, sundulan Hilton Moriera yang memanfaatkan crossing dari Sergio van Dijk berhasil membobol gawang Persita. Kedudukan pun berubah menjadi 2-2.
PERSIB yang begitu ambisius untuk meyarangkan gol kembali di sisa menit-menit akhir pertandingan diladeni oleh pemain Persita dengan permainan "negative football". Hampir sebagian pemain Persita berhasil memperagakan akting tingkat Hollywood, mereka pura-pura terjatuh meskipun tanpa tersentuh oleh pemain PERSIB. Hasilnya strategi mengulur waktu ini berhasil membawa Persita memenuhi target realistisnya untuk dapat mencuri 1 poin.
Tak ayal kejadian ini membuat berang banyak bobotoh termasuk pemain dan manajemen PERSIB. Mereka kecewa seharusnya permainan "pengecut" ala Persita ini tidak layak diperagakan di kompetisi tertinggi negeri ini.
Sejarah dan kisah menarik dari pertandingan lainnya dapat dilihat di PERSIBHistory.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
0 comments:
Post a Comment